Wawan dan Ranu, kedua sahabat ini banyak hal berbeda, tetapi suka senang, lara duka mereka lewati bersama. Walau kemana-mana ngomongin Islam, tampilan mereka hampir tidak pernah memakai gamis atau baju koko. Mereka tidak ingin dianggap eksklusif. Anak kampus, secara umum menganggap aktivis Rohis itu kuper (kurang pergaulan); gaulnya hanya dengan circle-nya saja. Setidaknya, itu… Continue reading →

Sinopsis Seorang Mahasiswa Bernama Ranu, yang baru taubat dari maksiyat, menjadi aktivis, menentang kapitalisasi di kampus dan terlibat kisah perjuangan pemikiran Islam vs Liberalisme sekaligus Cinta Segitiga. Berlatar di tahun 2002 Pasca Reformasi  Pergolakan Anak Rohis VS Anak Komsos (Sosialis Liberalis). Persaingan dalam perebutan Ketua BEM, berkuasanya anak anak komsos menjadikan diundangnya tokoh2 liberal nasional… Continue reading →